PENGERTIAN ETIKA
Perkataan etika atau etik berasal dari bahasa latin yaitu ethica. Ethos dalam bahasa yunani berarti norma, nilai kaidah, ukuran bagi tingkah laku yang baik. Secara umum dapat dikatakan bahwa, etika merupakan dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat tentang hak, atau dengan kata lain , etika berisi tuntunan tentang perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. Dengan etika orang mampu untuk bersikap kritis dan rasional dalam membentuk pendapatnya sendiri dan bertindak sesuai dengan apa yang dapat dipertanggungjawabkan sendiri. Etika juga dapat membantu manusia membedakan antara tingkah laku atau tindakan yang baik dan yang buruk. Tujuan pokok mengenai etika adalah mempengaruhi dan mendorong akehendak kita supaya mengarah kepada yang berguna bagi sesama manusia.
PENGERTIAN PROFESI
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan
ETIKA PROFESI AKUNTANSI
Etika profesi adalah menjalankan profesi sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku pada masing-masing profesi, yang tentunya norma tersebut sudah ditentukan.
Untuk pertama kalinya, dalam kongres tahun 1973 IAI menetapkan kode etik bagi profesi akuntan di Indonesia, yang saat itu diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik ini mengatur standar mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan akuntan. Standar mutu ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Setelah mengalami perubahan, maka tahun 1998 Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku bagi seluruh anggota IAI baik di pusat maupun di daerah. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
TUJUAN KODE ETIKA PROFESI
Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya
KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)
Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.
Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.
Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.
Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan.
Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan
1. Simple photographic lenses cannot.....sharp, undistorted images over a wide field. a. to form
b. Are formed
c. Forming
d. Form
2. Of all the factors affecting agricultural yields, weather is the one.....the most.
a. In influences farmers
b. That influences farmers
c. Farmers that it influences
d. Why farmers influences it
3 Beverly Sills, ..... assumed directorship of the New York City Opera in 1979
a. Be a star soprano
b. Was a star soprano
c. A star soprano and
d. A star soprano
4. ..... of tissues is known as histology
a. Studying scientific
b. The scientific study
c. To study scientifically
d. That is scientific studying
5. With the exception of mercury, .... at standard temperature and pressure
a. The metallic elemant are solid
b. Which is solid a solid metallic elemant
c. Metallic elements being solid
d. Since the metallic elements are solid
6. Potential dehydration is.........that a land animal faces
a. The often greatest hazard
b. The greatest often hazard
c. Often the greatest hazard
d. Often the hazarad greatest
7.By tracking the eye of hurricane, forcasters can determine the speed at which.....
a. Is a storm moving
b. a stom is moving
c. is moving a stom
d. a moving storm
8.The grapes of wath, a novel about the depression years of the 1930’s, is one of John Steinbeck’s.......books.
a. Most famous
b. The most famous
c. Are most famous
d. And most famous
9. Technology will play a key role in......future life-styles
a. To shape
b. Shaping
c. Shape of
d. Shaped
10.The computer has dramatically affected...........photographic lenses are constructed.
a. Is the way
b. That the way
c. Which way do
d. The way
11. The early railroads were.....the existing arteries of transportation:roads, turnpikes,canals, and other waterways.
a. Those short lines connected
b. Short lines that connected
c. Connected by short lines
d. Short connecting lines
12. ..........as a masterpiece, a work of art must transcend the ideals of the period in which it was created
a. Ranks
b. The ranking
c. To be ranked
d. For being ranked
13. Jackie Robinson,...........to play baseball in the major leagues, joined the Brooklyn Dodgers in 1947.
a. The Black American who first
b. The first Black American
c. Was the first Black American
d. The first and a black American who
14. During the flood of 1927, the Red Cross..........out of emergency headquarters Mississipi, set up temporary shelters for the homeless.
a. Operates
b. Is operating
c. Has operated
d. Operating
15. In bacteria and in other organisms,......is the nucleic acid DNA that provides the generic information.
a. Both
b. Which
c. And
d. It
Written Expression
Directions : in questions 16-40 each sentences has for underlined words of phrases. The for underlined parts of the sentence are marked (A), (B), (C), and (D). Identify the one underlined answer sheet, find the number of the questions and fill in the space that correspons to the letter of the answer you have chosen.
Look at the following example :
Example I
Guppies are sometimes call rainbow fish because of the males’ bright colors.
A B C D
The sentence should read, “Guppies are sometimes called rainbow fish because of the males’ bright colors.” Therefore, you should choose ( A ).
Example II
Serving several term in Congress, Shirley Chisholm became an important United
A B C
States politician.
D
The sentence should read. “Serving several terms in Congress, Shirley Chisholm became in important United States politician.” Therefore, you should choose ( B ).
Now begin work on the questions.
16. Twenty to thirty year after a mature forest is cleared away, a nearly impenetrable thicket of
A B C
trees and shrubs develops.
D
17. The first national park in world. Yellowstone National Park, was established in 1872.
A B C D
18. Because it does not have a blood supply, the cornea takes their oxygen directly from the air.
A B C D
19. Magnificent mountains and coastal scenery is British Columbia’s chief tourist attractions.
A B C D
20. Scientists at universities are often more involved in theoretical research than in practically
A B C D
research.
21. John Rosamond Johnson he composed numerous songs, including Lift Every Voice and
A B C
Sing, for which his brother, James Weldon Johnson, wrote the words.
D
22. Nylon, a synthetic done from a combination of water, air, and a by-product of coal, was first
A B C
introduced in 1938.
D
23. Ornithology, the study of birds, is one of the major scientific fields in which amateurs play a
A B C
role in accumulating, researching, and publish data.
D
24. Animation is a technique for creativity the illusion of life in inanimate things.
A B C D
25. The nonviolent protest advocated by Dr. Martin Luther King, Jr proving highly effective in
A B
an age of expanding television news coverage.
C D
26. On December 7, 1787, Delaware became a first state to ratify the Constitution.
A B C D
27. Nutritionists believe what diet affects how one feels physically and emotionally.
A B C D
28. Mealii Kalama, creator of over 400 Hawaiian quilts, was granted a National Heritage
A B
bellowship in 1985 for herself contributions to folk art.
C D
29. A jetty serves to define and deepen a channel, improve navigate, or protect a harbor.
A B C D
30. Minoru Yamasaki is an American architect which works departed from the austerity
A B
frequently associated with architecture in the United States after the Second World War.
C
31. Chemical research provides information that is useful when the textile industry in the
A B C
creation of synthetic fabrics.
D
32. Jane Addams, social worker, author, and spokeswoman for the peace and women’s suffrage
A
movements, she received the Nobel Peace Prize in 1931 for her humanitarian achievements.
B C D
33. Bromyrite crystals have a diamond-like luster and are usually colorless, but they dark to
A B C
brown when exposed to light.
D
34. Stars in our universe vary in temperature, color, bright, size, and mass.
A B C D
35. Ice is less denser than the liquid from which it is formed.
A B C D
36. The 1983 Nobel Prize in Medicine was awarded to Barbara McClintock for her experiments
A B
with maize and her discoveries regardless the nature of DNA.
C D
37. In 1866 to 1883, the bison population in North America was reduced from an estimated 13
A B C
million to a few hundred.
D
38. Most of the damage property attributed to the San Fransisco earthquake of 1906 resulted
A B C
from the fire that followed.
D
39. James Baldwin’s plays and short stories, which are to some degree autobiographical,
A B
established them as a leading figure in the United States civil rights movement.
C D
40. Thunder can be listened from a maximum distance of about ten miles except under unusual
A B C D
atmospheric conditions.
As many as one thousand years ago in the Southwest, the Hopi and Zuni indians of North america were building with adobe – sun-baked brick plastered with mud. There homes looked remarkably like modern apartement houses some were four stories high and contained quartersfor perhaps thousand people. Along with store rooms for grain and other goods. This building were usually put up against cliffs, both to make construction easier and for defense against enemies. They were really villages in them selves as later spanish explorers must have realized since they called them “pueblos”, which is spanish for towns.
The people of the pueblos raised what are called ”the three sister”—corn, beans, and squash. They made excellent pottery and wove marvelous baskets, some so fine that they could hold water. The Southwest has always been a dry country, where water is scarce. The Hopi and Zuni brought water from streams to their fields and gardens through irrigation ditches. Water was so important that it played a major role in their religion. They developed elaborate ceremonies and religious rituals to bring rain.
The way of life of les-settled groups was simpler and more strongly influenced by nature. Small tribes such as the Shosone and Ute wandered the dry and mountainous lands between the Rocky Mountains and the Pacific Ocean. They gathered seeds and hunted seals, walruses, ang the great whales. They lived right on the frozen seas in shelters called igloos built of blocks of packed snow. When summer came, they fished for salmon and hunted the lordly caribou.
The Cheyenne, Pawnee, and Sioux tribes, known as the Plains Indians, lived on the grassland between the Rocky Mountains and the Mississippi River. They hunted bison, commonly called the buffalo. Its meat was the chief food of these tribes, and its hide was used to make their clothing and the covering of their tents and tipis.
1. What does the passage mainly discuss?
(A) The architecture of early American Indian buildings
(B) The movement of American Indians across North America
(C) Ceremonies and rituals of American Indians
(D) The way of life of American Indian tribes in early North America
2. According to the passage, the Hopi and Zuni typically built their homes
(A) In valleys
(B) Next to streams
(C) On open plains
(D) Agains cliffs
3. The word “They” in line 6 refers to
(A) Goods
(B) Buildings
(C) Cliffs
(D) enemies
4. It can be inferred from the passage that the dwellings of the Hopi and Zuni were
(A) very small
(B) highly advance
(C) difficult to defend
(D) quickly constructed
5. The author uses the phrase “the three sisters” in line 8 to refer to
(A) Hopi women
(B) Family members
(C) Important crops
(D) Rain ceremonies
6. The word “scarce” in line 10 is closest in meaning to
(A) Limited
(B) Hidden
(C) Pure
(D) necessary
7. which of the following is true of the Shoshone and Ute?
(A) They were not as settled as the Hopi and Zuni
(B) They hunted caribou
(C) They built their homes with adobe
(D) They didn’a have many religious ceremonies
8. According to the passage, which of the following tribes lived in the grassland?
(A) The Shoshone and Ute
(B) The Cheyenne and Sioux
(C) The Hopi and Zuni
(D) The pawnee and Inuit
9. Which of the following animals was most important to the Plains Indians?
(A) The Salmon
(B) The Caibou
(C) The seal
(D) The buffalo
10. Which of the following is NOT mentioned by the author as adwelling place of early North Americans?
(A) Log cabins
(B) Adobe houses
(C) Tipis
(D) Igloos
11. The author gives an explaination for all of the following word EXCEPT
(A) Adobe
(B) Pueblos
(C) Caribou
(D) Bison
12. The author groups North American Indians according to their
(A) Tribes and geographycal regions
(B) Arts and crafts
(C) Rituals and ceremonies
(D) Date of apperanmce of the continent
Marianne Moore (1887-1972) once said that her writting could be called poetry only because there was no other name for it. Indeed her poems appear to be extremely compressed essays that happen to be printed in jagged lines on the page. Her subjects were varied: animals, labores, artist, and the craft of poetry. From her general reading came quotations that she found striking or insightful. She included these in her poems, scrupulously enclosed in quotation marks and sometimes identified in footnotes. Of this practice, she wrote, “ ‘why the many quotation marks?’ I am asked. . . when a thing has been said so well that it could not be said better, why paraphrase it?Hence my writting is, if not a cabinet of fossils, a kind of collection of flies in amber.” Close observation and consentration on detail are the methods of her poetry.
Marianne Moore grew up in kirkwood, Missouri, near St. Louis. After graduation from Bryn Mawr College in 1909, she taught commercial subjects at the Indian school in Carlisle, Pennsylvannia. Later she became a librarian in New York City. During the 1920’s she was editor of The Dial, an importan literary magazine of the period. She lived quietly all her life, mostly in Brooklyn, New York. She spent a lot of time at the Bronx Zoo, fascinated by animals. Her admiration of the Brooklyn Dodgers – before the team moved to Los Angeles- was widely known.
Her first book of poems was published in London in 1921 by a group of friends associeted with the imagist movement. From that time on her poetry has been read with interest by succeeding generations of poets and readers. In 1952 she was awarded the Pulitzer Prize for her Collected Poems. She wrote that she did not write poetry “for money or fame. To earn a living is needful, but it can be done in routine ways. One writes because one has a burning desire to objectivy what it is indispensable to one’s happiness to express...”
13. What is the passage mainly about?
(A) The influance of the imagist on Marianne Moore
(B) Essayists and poets of the 1920’s
(C) The use was quotations in poetry
(D) Marianne Moore’s life and work
14. Which of the following can be inferred about Moore’s poems?
(A) They are better known in Europe than the United States
(B) They do not use traditional verse forms
(C) They were all published in The Dial
(D) They tend to be abstract
15. According to the passage Moore wrote about all of the following EXCEPT
(A) Artists
(B) Animals
(C) Fossils
(D) workers
16. What does Moore refer to as “flies in amber” (line 9)?
(A) A common image in her poetry
(B) Poetry in the twentieth century
(C) Concentration on detail
(D) Quotations within her poetry
17. The author mentions all of the following as jobs held by Moore EXCEPT
(A) Commercial artist
(B) Teacher
(C) Magazine editor
(D) Librarian
18. The word “period” in line 13 is closest in meaning to
(A) Movement
(B) School
(C) Region
(D) time
19. Where did Moore spend most of her adult life?
(A) In Kirkwood
(B) In Brooklyn
(C) In Los Angeles
(D) In Carlisle
20. The word “succeeding” in line 19 is closest in meaning to
(A) Inheriting
(B) Prospering
(C) Diverse
(D) later
21. The word “it” in line 21 refers to
(A) Writing poetry
(B) Becoming famous
(C) Earning a living
(D) Attracting readers
22. It can be inferred from the passage that Moore wrote because she
(A) Wanted to win award
(B) Was disatisfied with what others wrote
(C) Felt a need to express herself
(D) Wanted to raise money for the Bronx Zoo
Questions 23-30
What makes it rain?Rain falls from clouds the same reason anything falls to Earth. The Earth’s gravity pulls it. But every cloud is made of water droplets or ice crystals. Why doesn’t rain or snow fall constantly from all clouds? The droplets or ice crystals in clouds are exceedingly small. The effect of gravity in them is minute. Air currents move and lift droplets so that the net down ward displacement is zero, even though the droplets are in constant motion.
Droplets and ice crystals behave somewhat like dust in the air made visible in a shaft of sunlight. To the casual observer, dust seems to act in a totally random fashion, moving about chaotically without fixed direction. But in fact dust particles are much larger than water droplets and they finally fall. The average size of a cloud droplest is only 0,004 inch in diameter. It is so small that it would take sixteen hours to fall half a mile in perfectly still air,and it does not fall out of moving air at all. Only when the droplet grows to a diameter of 0,008 inch or larger can it fall from the cloud. The average raindrop contains a million times as much water as a tiny cloud droplet. The growth of a cloud to a size large enough to fall out is the cause of rain and other forms of precipitation. This important growth is called” coalescence”.
23. What is the main topic of the passage?
(A) the mechanics of rain
(B) the weather patterns of North America
(C) how Earth’s gravity affects agriculture
(D) types of clouds.
24. The word “ minute “ in line 4 is closest in meaning to which of the following?
(A) Second
(B) Tiny
(C) Slow
(D) Steady
25. The word “ motion “ in line 5 closest in meaning to..
(A) Wind
(B) Change
(C) Movement
(D) humidity
26. Ice crystals do not immediately fall to Earth because,
(A) they are kept aloft by air currents
(B) they combine with other chemicals in the atmosphere
(C) most of them evaporate
(D) their electrical charges draw them away from the earth.
27. The word “ random “in line 7 is closest in meaning to..
(A) Unpredictable
(B) Perplexing
(C) Independent
(D) abnormal
28. what can be inferred about drops of water larger than 0,008 inch in diameter?
(A) they never occur
(B) they are not affected by the force of gravity
(C) in still air they would fall to earth.
(D) in moving air they fall at a speed of thirty-two miles per hour.
29. how much bigger drop than a cloud droplet?
(A) 200 times bigger
(B) 1000 times bigger
(C) 100000 times bigger
(D) 1000000 times bigger
30. in this passage, what does the term “ coalescence” refer to?
(A) the ghatering of small clouds to form larger clouds
(B) the growth of droplest
(C) the effect of gravity on precipitition
(D) the movement of dust particles in the sunlight
Questions 31-40
People appear to be born to compute. The numerical skills of children develop so early and so inexorably that it is easy to imagine an internal clock of mathematical maturity guiding their growth. Not long after learning to walk and talk, they can set the table with impressive accuracy – one plate, one knife,one spoon, one fork, for each of the five chairs. Soon they are capable of nothing that they have placed five knives, spoons, and forks on the table and, a bit later, that this amounts to fivteen pieces of silverware. Having thus mastered addition, they move on to subtraction. It seems almost reasonable to expect that if a child were secluded on a desert island at birth and retrevied seven years later, he or she could enter a second – grade mathematics class without any serious problems of intellectual adjusment.
Of course, the truth is not so simple. This century, the work of cognitive psychologists has illuminated the subtle forms of daily learning on which intellectual progress depends. Children were observed as they slowly grasped-or, as the case might be, bumped into-concept that adults take for granted, as they refused, for instance, to concede that quantity is unchanged as water pours from q short stout glass into a tall thin one. Psychologists have since demonstrated that young children asked to count the pencils in a pile, readily report the number of blue or red pencils, but must be coaxed into finding the total. Such studies have suggested that the rudiments if mathematics are mastered gradually, and with effort. They have also suggested that the very concept of abstract numbers- the idea of oneness, a twoness, a threeness taht applies to any class of objects and is a prerequisite for doing anything more mathematically demanding than setting a table- is itself from innate.
31. what does the passage mainly discuss?
(A) trends in teaching mathematics to children.
(B) the use of mathematics in child psychology
(C) the development mathematical ability in children
(D) the fundamental concepts of mathematic that children must learn.
32. it can be inferred from the passage that children normally learn simple counting?
(A) soon after they learn to talk
(B) by looking at the clock
(C) when they begin to be mathematically mature
(D) after they reach second grade in school.
33. the word “ illuminated “ in line 11 is closests in meaning to..
(A) illustrated
(B) accepted
(C) clarified
(D) lighted
34. the author implies that most small children believe that the quantity of water changes when it is transfered to a container of a different..
(A) color
(B) quality
(C) weight
(D) shape
35. According to the passage , when small children were asked to count a pile of red and blue pencils they..
(A) counted the number of pencils of each color.
(B) guessed at the total number of pencils.
(C) counted only the pencils of their favorite color.
(D) subtracted the number of red pencil from the number of blue pencils.
36. the word “ they “ in line 17 refers to
(A) mathematicians
(B) children
(C) pencils
(D) studies
37. the word “ prerequisite “ in line 19 is closest in meanin g to..
(A) reason
(B) theory
(C) requirement
(D) technique
38. the word “itself “ in line 20 refers to ..
(A) the total
(B) the concept abstract numbers
(C) any class of objects
(D) setting a table
39. with which of the following statements would the author be LEAST likely to agree?
(A) children naturally and easily learn mathematics.
(B) children learn to add before they learn to subtract
(C) most peolple follow the same pattern of mathematical development
(D) mathematical development is subtle and gradual.
40. where in the passage does the author give an example of a hypothetical experiment?
(A) lines 3-6
(B) lines 7-9
(C) lines 11-14
(D) lines 17-20
Questions 41-50
Botany, the study of plants,occupies a peculiar position in the history of human knowledge. For many thousands of years it was the one field of awareness about which humans had anything more than the vaguest of insights. It is impossible to know today just what our Stone Age ancestors knew about plants, but from what we can observe of preindustrial societies that still exists, a detailed learning of plants and their properties must be extremely ancient. This is logical. Plants are the basis of the food piramid for all living things, even for other plants. They have always been enormously important to the welfare of people, not only for food, but also for clothing, weapons, tools,dyes,medicines,shelter,and a great many other purpose. Tribes living today in the jungles of the Amazon recognize literally hundreds of plants and know many properties of each. To them botany,as such,has no name and is probably not even recognized as a special branch of “ knowledge” at all.
Unfortunately, the more industrialized we become the farther away we move from direct contact with plants, and the list distinct our knowledge of botany grows. Yet everyone comes unconsciously on an amazing amount of botanical knowledge, and few people will file to recognize a rose,an apple,or an orchid. When our Neolithic ancestors, living in the Middle East about 10.000years ago, discovered that certain grasses couls be harvested and their seeds planted for richers yields the next season, the first great step in a new association of plants and humans was taken. Grains were discovered and from them flowed the marvel of agriculture : cultivated crops. From then on, humans would increasingly take their living from the controlled production of a few plants, rather than getting a little here and a little their from many varieties that grew wild- and the acculumulated knowledge of tens of thousands of years of experience and intimacy with plants in the wile would begin to fade away.
41. which of the following assumptions about early humans expressed in the passage?
(A) they probably had extensive knowledge of plants
(B) they divided knowledge into well-defined fields
(C) they did not enjoy the study of botany
(D) they placed great importance on ownership of property
42. the word “ peculiar” in line 1 is closest in meaning to ...
(A) clear
(B) large
(C) unusual
(D) important
43. what does the comment “ this is logical” in lines 5-6 mean?
(A) there is no clear way to determine the extent of our ancestors knowledge of plants
(B) it is not suprising that early humans had a detailed knowldege of plants
(C) it is reasonable to assume that our ancestors behaved very much like people in preindustrial societies
(D) human knowledge of plants is well organized and very detailed.
44. the phrase “properties of each” in line 10 refers to each..
(A) tribe
(B) hundred
(C) plant
(D) purpose
45. according to the passage,why has general knowledge of botany declined?
(A) people no lorger value plants as a useful resource
(B) botany is not recognized as a special branch of science
(C) research is unable to keep up with the increasing number of plants
(D) direct contact with a variety of plants has decreased
46. in line 15, what is the author’s purpose in mentioning a rose,an apple,or an orchid”?
(A) to make the passage more poetic
(B) to cite examples of plants that are attractive
(C) to give botanical examples that most readers will recognize
(D) to illustrate the diversity of botanical life.
47. according to the passage, what was the first great step toward the practise of agriculture?
(A) the envention of agricultural implements and machinery
(B) the development of a system of names for plants
(C) the discovery of grasses that could be harvested and replanted
(D) the changing diets of early humans
48. the word “ controlled”in line 19 is closest in meaning to..
(A) abundant
(B) managed
(C) required
(D) advanced
49. the relationship between botany and agriculture is similar to the relatiinship between zoology ( the study of animals) and...
(A) deer hunting
(B) bird watching
(C) sheep raising
(D) horseback riding
50. where in the passage does the author describe the benefits people derive from plants?
(A) line 1
(B) line 6-8
(C) line 10-11
(D) line 13-15
Komputer tablet (bahasa Inggris: tablet computer), atau ringkasnya tablet, adalah suatu komputer lengkap yang seluruhnya berupa layar sentuh datar. Ciri pembeda utamanya adalah penggunaan layar sebagai peranti masukan dengan menggunakan stilus, pena digital, atau ujung jari, alih-alih menggunakan papan ketik atau tetikus [2]. Microsoft memperkenalkan versi Windows XP untuk komputer tablet yang disebutnya Tablet PC pada tahun 2000, sedangkan Apple baru meluncurkan versi komputer tabletnya pada tahun 2010 dengan nama iPad.
Komputer Tablet Pertama Dari Microsoft
Berita terbaru,
Microsoft Corp Chief Executive, Steve Ballmer, Senin (12/7/2010), memamerkan jajaran komputer tablet yang siap menggunakan sistem operasi Windows 7. Ia mengatakan tak kurang dari 20 produsen siap merilis perangkat tablet tersebut untuk menyaingi iPad buatan Apple.
Komputer tablet berplatform Windows memiliki spesifikasi dengan ukuran yang tidak terlalu besar, bisa digenggam, dan dilengkapi akses nirkabel. Sejumlah produsen komputer tablet yang menjadi mitra Microsoft antara lain Acer, Dell, Samsung, Toshiba, Sony, dan selusin pembuat PC lainnya.
Entah sengaja atau tidak, nama HP tidak disebutkan. Padahal, HP adalah partner pertama yang sebelumnya dipamerkan Microsoft sebagai perancang komputer tablet yang disebut slate beberapa waktu lalu. Namun, belakangan HP mengakuisis Plam dan berniat menjadikan platform WebOS sebagai platform perangkat mobile termasuk tablet/slate buatannya.
“Tahun ini merupakan tahun yang sangat penting bagi kami karena kami ingin melakukan perubahan besar dalam kategori perangkat cerdas dengan menggunakan Windows 7,” ujar Ballmer saat membuka Worldwide Partner Conference.
Pada konfrensi yang sama, Microsoft juga mengumumkan kemitraan baru dengan eBay, Fujitsu, dan Dell untuk pengujian platform Microsoft Windows Azure sebagai platform layanan cloud. Pada dasarnya teknologi ini akan membantu para perusahaan mengelola data dan daya komputasi mereka melalui internet tanpa harus berinvestasi di setiap perangkat yang digunakan. Microsoft bertekad menjadi pemian utama layanan cloud computing.
Komputer Tablet Terbaru 2010 mulai bermunculan dan mendapat sambutan hangat dari para konsumen, Informasi terbaru ini terkait dengan nama besar Apple selaku pembuatnya dan juga beberapa nama perusahaan besar pembuat komputer tablet yang lainnya.
Meski masih tergolong gadget jenis baru, beberapa vendor teknologi juga giat membesut komputer tablet dengan kemampuan hampir sama, bahkan mungkin melebihi iPad.
Berikut beberapa komputer tablet terbaru 2010 yang bisa menjadi pilihan Anda dan berpotensi bakal jadi lawan berat bagi iPad, seperti dikutip dari detikINET :
1.Dell Mini 5
Dell memperkenalkan tablet jagoannya, Mini 5 di perhelatan Consumer Electronic Show (CES) baru-2 ini. Berbekal sistem operasi Android, gadget ini mempunyai :
- Prosesor Snapdragon
- Kamera 5 megapiksel
- Wi Fi dan
- Layar touchscreen 5 Inch.
2.HP Slate
HP bersama Microsoft, tak ketinggalan pamer tablet HP Slate di CES. Spesifikasi detailnya belum diumumkan karena waktu pemasarannya pun belum ditentukan. Namun dipastikan HP Slate punya kemampuan :
- Multitouch
- Sistem operasi Windows 7 dan
- Layar 10 Inch.
3.Archos 9
Archos 9 menawarkan banyak hal bagi penggunanya seperti fitur multimedia mumpuni.
Dibekali :
- Sistem operasi Windows 7
- Archos 9 memiliki layar LED impresif seluas 8,9 Inch.
- Hardwarenya cukup berkualitas dengan prosesor Intel Atom 1.1 GHz dan 1GB SDRAM.
4.Lenovo Ideapad U1
Lenovo U1 juga tampil di CES. Gadget canggih yang banyak dipuji ini merupakan perpaduan antara laptop dengan tablet yang bisa dipisahkan. Kala bertranformasi jadi tablet, U1 mampu beroperasi lancar berkat dukungan CPU Snapdragon 1 Ghz. Layarnya pun terbilang lebar, 11,6 Inch.
5.Asus Eee Pad
Asus Eee Pad menjanjikan performa hebat berkat dukungan platform Nvida Tegra 2. Tablet yang saat ini masih dalam tahap pengembangan ini konon akan berharga terjangkau di kisaran US$ 500 meski belum jelas kapan bakal diluncurkan.
Dengan dibuat dan di lucurkannya beberapa Komputer tablet terbaru 2010 di atas, mungkin bisa menjadi pilihan buat Anda, untuk urusan usaha Aanda atau untuk hoby Anda mengenai komputer dan Internet.
Sumber : Detik.com
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Pendidikan pada dasarnya juga merupakan suatu usaha pengembangan sumber daya manusia ( SDM ), walaupun usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya pendidikan formal ( sekolah ). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk pengembangan SDM yang dilakukan dengan sistematis, programatis, dan berjenjang. Dalam konteks inilah pendidikan terasa semakin dituntut peranannya, khususnya dalam Program Jangka Panjang ( PJP ) II untuk dapat menghasilkan manusia Indonesia berkualitas yang dapat memainkan peranannya sesuai dengan parameter yang tercantum dalam GBHN.
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
a)Rendahnya sarana fisik,
b) Rendahnya kualitas guru,
c) Rendahnya kesejahteraan guru,
d)Rendahnya prestasi siswa,
e)Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
f)Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
g)Mahalnya biaya pendidikan.
BAB 2
ISI
2.1Definisi Pendidikan
A.Pengertian Pendidikan
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih moderan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut bahasa Yunani : pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing "sehingga "pedagogi" dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
B.Batasan Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
C.Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
1.PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
vDasar Pemikiran
Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting diberikan mengingat :
§Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Di tangan merekalah perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara berada. Pembentukan karakter bangsa dan kehandalan sumber daya manusia ditentukan oleh bagaimana memberikan perlakuan yang tepat kepada mereka sedini mungkin
§Usia dari kelahiran hingga enam tahun merupakan usia kritis bagi perkembangan semua anak, tanpa memandang suku atau budaya mana anak itu berasal. Stimulasi yang diberikan pada usia ini akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan anak serta sikap dan perilaku sepanjang rentang kehidupannya.
§Penelitian menunjukan bahwa sejak lahir anak memiliki kurang lebih 100 miliar sel otak. Sel-sel syaraf ini harus rutin distimulasi dan didayagunakan agar terus berkembang jumlahnya. Jika tidak, jumlah sel tersebut akan semakin berkurang yang berdampak pada pengikisan segenap potensi kecerdasan anak.
v
vTujuan PAUD
adalah membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral dan agama secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis dan kompetitif, serta untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, dimana anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasanya. Hasil yang diharapkan dari PAUD adalah anak mendapatkan rangsangan dan kesempatan serta peluang yang besar untuk mengembangkan potensi sepenuhnya. Anak yang merupakan subyek sentral memiliki bakat, minat dan potensi yang tidak terbatas untuk dikembangkan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadapnya di dalam suasana penuh kasih sayang, aman, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan kaya stimulasi.
vLandasan PAUD
üLANDASAN YURIDIS
1)Pembukaan UUD 1945 ; ‘Salah satu tujuan kemerdekaan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.’
2)Amandemen UUD 1945 pasal 28 C
’Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.’
3)UU No. 23/2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 9 ayat (1)
’Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minta dan bakat.’
4) UU No 20/2003 pasal 28
a.Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
b.Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal.
c.Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
d.Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
e.Pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
üLANDASAN EMPIRIS
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2002, diperkirakan jumlah anak usia dini (0 – 6 tahun) di Indonesia adalah 26,17 juta jiwa. Dari 13,50 juta anak usia 0 -3 tahun yang terlayani melalui layanan Bina Keluarga Balita (BKB) sekitar 2,53 juta (18,74%). Sedangkan untuk anak usia 4 – 6 tahun dengan jumlah 12,67 juta, yang terlayani melalui Taman kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain, dan Penitipan Anak sebanyak 4,63 juta (36,54%). Artinya baru sekitar 7,16 juta (27,36%) anak yang teerlayani PAUD melalui berbagai program PAUD, sehingga dapat disimpulkan masih terdapat sekitar 19,01 juta (72,64%) anak usia dini yang belum terlayani PAUD. Rendahnya tingkat partisipasi anak mengikuti pendidikan anak usia dini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Menurut laporan UNDP tentang Human Development Index (HDI) pada tahun 2002 Indonesia menempati peringkat 110 dari 173 negara, jauh di bawah Negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (59), Philipina (77), Thailand (70), bahkan peringkat Indonesia berada di bawah Vietnam, sebuah Negara yang baru bangkit dari porak poranda akibat perang berkepanjangan.
üPIHAK-PIHAK YANG BERPERAN DALAM PAUD
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan anak usia dini adalah pemerintah (negara), masyarakat dan keluarga.
ØKeluarga adalah institusi pertama yang melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap anak (generasi). Disanalah pertama kali dasar?dasar kepribadian anak dibangun. Demikian pula dengan pengajaran perilaku dan budi pekerti anak yang didapatkan dari sikap keseharian orangtua ketika bergaul dengan mereka. Bagaimana ia diajarkan untuk memilih kalimat?kalimat yang baik, sikap sopan santun, kasih sayang terhadap saudara dan orang lain. Mereka diajarkan untuk memilih cara yang benar ketika memenuhi kebutuhan hidup dan memilih barang halal yang akan mereka gunakan. Kesimpulannya, potensi dasar untuk membentuk generasi berkualitas dipersiapkan oleh keluarga.
ØMasyarakat yang menjadi lingkungan anak menjalani aktivitas sosialnya mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi baik buruknya proses pendidikan, karena anak satu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Interaksi dalam lingkungan ini sangat diperlukan dan berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun biologis. Oleh sebab itu masalah?masalah yang akan dihadapi anak ketika berinteraksi dalam masyarakat harus difahami agar kita dapat mengupayakan solusinya. Masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang yang mempunyai pemikiran dan perasaan yang sama serta interaksi mereka diatur dengan aturan yang sama, tatkala masing masing memandang betapa pentingnya menjaga suasana kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi maka semua orang akan sepakat memandang mana perkara-perkara yang akan membawa pengaruh positif dan mana yang membawa pengaruh negatif bagi pendidikan generasi. Sedapat mungkin perkara negatif yang akan menjerumuskan anak akan dicegah bersama. Disinilah peran masyarakat sebagai kontrol sosial untuk terwujudnya generasi ideal. Masyarakat yang menjadi lingkungan hidup generasi tidak saja para tetangganya tetapi juga termasuk sekolah dan masyarakat dalam satu negara. Karena itu para tetangga, para pendidik dan juga pemerintah sebagai penyelenggara urusan negara bertanggung jawab dalam proses pendidikan generasi.
ØSelain keluarga dan sekolah, partai dan organisasi masyarakat mempunyai peran dalam melahirkan generasi berkualitas pemimpin. Disanalah generasi akan dibina untuk menjadi politikus yang ulung dan tangguh. Oleh sebab itu, partai dan ormas ini juga berperan dalam membina para ibu agar ibu dapat mendidik generasi secara baik dan benar.
ØDari seluruh pihak yang mempunyai tanggungjawab dalam mendidik generasi cerdas, generasi peduli bangsa, tentu negaralah yang mempunyai peran terbesar dan terpenting dalam menjamin berlangsungnya proses pendidikan generasi.
Negara bertanggung jawab mengatur suguhan yang ditayangkan dalam media elektronik dan juga mengatur dan mengawasi penerbitan seluruh media cetak. Negara berkewajiban menindak perilaku penyimpangan yang berdampak buruk pada masyarakat dll. Negara sebagai penyelenggara pendidikan generasi yang utama, wajib mencukupi segala sarana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat secara layak. Atas dasar ini negara wajib menyempurnakan pendidikan bebas biaya bagi seluruh rakyatnya. Kebijakan pendidikan bebas biaya akan membuka peluang yang sebesar-besarnya bagi setiap individu rakyat untuk mengenyam pendidikan, sehingga pendidikan tidak hanya menyentuh kalangan tertentu (yang mampu) saja, dan tidak lagi dijadikan ajang bisnis yang bisa mengurangi mutu pendidikan itu sendiri. Padahal mutu pendidikan sangat mempengaruhi corak generasi yang dihasilkannya. Negara wajib menyediakan tenaga-tenaga pendidik yang handal.
2. PENDIDIKAN DASAR
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar adalah satu tahap penting dalam jenjang pendidikan anak. Dari sinilah awal yang menentukan perkembangan pendidikan anak selanjutnya. Sekolah gratis lewat Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), menjadi kabar gembira khususnya bagi masyarakat miskin. Dana BOS bertujuan membantu anak-anak yang kurang mampu atau miskin agar dapat sekolah dengan gratis, alias tidak bayar uang sekolah dan setidaknya dapat mengenyam pendidikan dasar selama 9 tahun.
3. PENDIDIKAN MENENGAH
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun
4. PENDIDIKAN TINGGI
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.
D.Filosofi Pendidikan
Pendidikan dalam artian yang lebih filosofis berbeda dengan kegiatan pengajaran. Secara sederhana, pendidikan bisa berarti usaha memaknai dan mewujudkan untuk mencapai potensi terbaik kehidupan manusia. Pendidikan lahir dan berkembang secara alami dalam budaya hidup manusia . Kebersamaan mahasiswa dalam kemegahan kampus Universitas Gundarma, sebagai lingkungan pendidikan, berpotensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan menjadi agen budaya. Pendidikan dilahirkan oleh semangat meningkatkan kualitas hidup. Dalam sejarah budaya kegiatan pendidikan mulai terlembagakanmelalui Academia pertama kali dibentuk oleh Plato (abad 2 SM), dilanjutkan Lycheum oleh Arsistoteles (abad 1 SM) Perguan tinggi besar pertama diselenggarakan di Maroko abad 10, dan Al-Azhar Mesir abad 11. Tradisi Universitas berkembang di Eropa tahun 1300an. Ketika dunia terus berputar dan keseharian tetap berlangsung, manusia tetap mewarnai kemapanan-kemapanan yang sedang terjadi melalui pencapaian pendidikan. Semua terdapat dalam perkembangan zaman. Sebagai sesuatu yang identik dengan karakteristik manusia.
Mengenai keberlangsungan pendidikan, saat ini sering muncul perdebatan mengenai proses dan hasilnya. Dua hal tersebut adalah hal yang sama pentingnya. Praktek perguruan tinggi sekarang sering dianggap hanya transfer ilmu dan transfer teknologi. Ini berarti, pendidikan hanya berjalan dalam aspek kognitif dan psikomotorik peserta didik. Kemudian, masalah yang muncul pendidikan hanya terasa sebagi beban dan tidak inspiratif. Agar terdapat kesadaran tentang apa yang dipelajari dan dapat terbangun dalam pemahaman, kegiatan pendidikan harus dimulai secara afektif. Inilah yang membuat alumni pendidikan menjadi berkarakter. Banyak filsuf yang fokus membahas pendidikan. Freire misalnya, ia mendefinisikan pendidikan sebagai usaha memanusiakan manusia. Pendidikan membuat seorang manusia memiliki kemampuan kritisan dan kemampuan untuk memahami apa yang ada dalam realitas. Berbeda dengan Freire, Dewey mengannggap pendidikan sebagai proses Transformasi Sosial ke arah yang lebih baik. Pendidikan menurutnya bukanlah tujuan, melainkan perkembangan tanpa akhir, seperti hidup itu sendiri. Pendidikan menurutnya tidak berbicara mengenai angka, melainkan nilai.
Di kampus, keinginan berkontribusi sama halnya dengan keinginan-keinganan lain. Dalam hal ini, Asumsi yang dipakai adalah kita berkumpul disini dengan keinginan tertentu. Jika dirasa sebagai pilihan, tentu mungkin adanya penolakan terhadap aktifitas kampus, termasuk karena ingin berkontribusi diluar kampus. Kita telah terbiasa dengan permintaan daya tawar organisasi (baca: doping), yang sangat mengesankan berkegiatan untuk pamrih. Kita tidak menganggapnya sebagai kegiatan yang bercita-cita. Mahasiswa belajar untuk berpandangan jauh kedepan dan mencoba untuk mengajukan sesuatu. Menjadi ’organis’ dalam artian peka pada hal yang terlihat (terjadi) dan menyikapinya secara sehat. Dalam hal ini,mahasiswa adalah intelektual, yang mempertanyakan segala kemapanan yang ada dan mau menguji pengetahuan/ keyakinan yang dipahami. Apa yang perlu dipikirkan selanjutnya mengenai pemikiran seperti ini.
Kita adalah masyarakat kampus, insan akademis, dalam perguruan tinggi yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk kehidupan yang lebih baik tentunya. Kita sering dirancukan dengan keprofesian dan ilmu pengetahuan. Sekolah praktis menjadi penyedia tenaga kerja bagi kebutuhan industri. Dengan itu kita harus mengakui tidak peka akan adanya catatan sejarah. Bentuk-bentuk keprofesian selalu berkembang, dan sayangnya harus kita akui peran kita adalah sebagai pengekor. Perkembangan budaya hidup manusia telah mengalami banyak perkembangan, mulai kehidupan sosial dengan agama sebagai sentral, agraris, industri sederhana, industri mesin berat, hingga komputerisasi.
Selain sejarah kemajuan peradaban masa lalu, boleh dibilang, kita tidak pernah menjadi yang terdepan. Ironisnya kita bahkan lupa untuk menggali kejayaan masa lalu yang pernah kita capai. Pertimbangan-pertimbangan baru bermunculan mengenai kemungkinan adanya perubahan kegiatan industri. Misalnya melalui analisa dampak lingkungan, dampak sosial terhadap hadirnya sebuah produk, pertimbangan kesiapan masa mendatang, dan lain sebagainya. Dalam era energi baru dan komputerisasi teknologi industri saat ini, entah bangsa mana yang akan mengajukan sesuatu yang akhirnya menciptakan bentuk-bentuk keprofesian. Bangsa kita seperti telah lupa sedang berdiri dimana, apa yang telah dibangun, dan akan menuju kemana. Semoga ini adalah sebuah pengungkapan yang berlebihan dan kenyataannya memang tidak seserius ini. Tapi yang pasti, sekolah seharusnya memberikan hubungan yang dialogis dengan pihak industri mengenai bagaimana kegiatan industri harus berjalan dan bentuk-bentuk keprofesian yang mengikutinya. Sebuah fenomena menggambarkan sebuah realitas yang ada, dan kita diminta untuk kritis dalam memahaminya. Dengan segala status keobjektifan dan keilmiahan yang ada pada kita, kita diminta berkapasitas untuk kekritisan tersebut. Akal sehat kita tentu tidak hanya dipakai di ruangan kelas. Akan ada diskusi panjang dalam membahas apa yang terjadi. Sebuah pemikiran dalam kepala akan menjadi diskursus yang pelik yang tak bisa lepas dan terbatasi oleh perangkat hidup manusia saat ini: bahasa. Setidaknya terhasil kebersamaan hidup dalam sebuah kebingungan yang tidak terpedulikan. Banyak orang menyebutnya “dalam prinsip hitam dan putih, kita hidup dalam dunia serba abu-abu”. Dan tak ada yang lebih diperlukan selain kesadaran, perhatian penuh, dan tentunya sikap taat asas. Kita tentu tidak ingin dan menjadi bagian dari fenomena tragedy of common yang merupakan kemungkinan kondisi terburuk sebuah sistem. Seorang terpelajar seharusnya mampu menjadi agen budaya dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, terukur, dan berkelanjutan.
Sebuah generasi kritis yang menolak nilai lama yang terasa buruk, dan mampu mengajukan nilai baru yang lebih progresif. Seperti yang dicita-citakan pendidikan: mewujudkan kehidupan manusia yang lebih indah dan bermartabat. Dalam paradigma kemiskinan misalnya, kita tentu tidak akan menganggap kemiskinan bukanlah gejala perubahan masyarakat dalam data-data dengan parameter tertentu. Manusia memiliki kehidupan yang dengannya perlu penjaminan HAM. Pencapaiannya bukanlah berkurangnya angka kemiskinan, melainkan terpenuhinya kebutuhan fisik dan mental setiap orang sehingga mampu produktif dan mewujudkan hidup yang bermartabat dan saling mengisi. Ketika kita tidak yakin akan terselesaikannya sebuah masalah dengan baik, maka berpartisipasilah. Pendidikan dalam kemahasiswaan sendiri meliputi: Educate - Organize – Tranform. Berbagai bentuk aktifitas mahasiswa didefinisikan kedalam tiga hal tersebut. Terdapat proses bolak balik diantara ketiganya. Dimana pendidikan tidak hanya pelajaran teoritis dan tuntunan praktis dalam mengolah skill, tetapi juga ketika mengolah kebersamaan (organize) dan juga mengajukan sesuatu (transform).
E.Peran Pendidikan
1Peran Pendidikan dalam Pembangunan
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan? Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.
2Peran Pendidikan Dalam Era Globalisasi
Sebagai suatu entitas yang terkait dalam budaya dan peradaban manusia, pendidikan di berbagai belahan dunia mengalami perubahan sangat mendasar dalam era globalisasi. Ada banyak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dinikmati umat manusia. Namun sebaliknya,kemajuan tersebut juga beriringan dengan kesengsaraan banyak anak manusia, apalagi dalam era globalisasi sekarang ini.
Pendidikan sudah menjadi komoditas yang makin menarik. Suatu fenomena menarik dalam hal pembiayaan pendidikan menunjukkan gejala industrialisasi sekolah. Bahkan beberapa sekolah mahal didirikan dan dikaitkan dengan pengembangan suatu kompleks perumahan elite. Sekolah-sekolah nasional plus di kota-kota besar di Indonesia dimiliki oleh pebisnis tingkat nasional dan didirikan dengan mengandalkan jaringan multinasional berupa adopsi kurikulum dan staf pengajar asing.
Otonomi pendidikan tinggi membawa implikasi hak dan kewajiban perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mengatur pengelolaannya sendiri termasuk mencari sumber-sumber pendapatan untuk menghidupi diri. Konsekuensi logis dari otonomi kampus, saat ini perguruan tinggi seakan berlomba membuka program baru atau menjalankan strategi penjaringan mahasiswa baru untuk mendatangkan dana. Perdebatan antara anti-otonomi dan pro-otonomi perguruan tinggi tidak akan berkesudahan dan mencapai titiktemu.
Berkurangnya tanggung jawab pemerintah dalam pembiayaan pendidikan mengarah pada gejala privatisasi pendidikan. Dikotomi sekolah negeri dan swasta menjadi kabur dan persaingan antarsekolah akan makin seru. Akibat langsung dari privatisasi pendidikan adalah segregasi siswa berdasarkan status sosio-ekonomi. Atau, kalaupun fenomena itu sudah terjadi di beberapa kota, pemisahan antara siswa dari keluarga miskin dan kaya akan makin jelas dan kukuh.
Siswa-siswa dari keluarga miskin tidak akan mampu menanggung biaya yang makin mencekik sehingga mereka akan terpaksa mencari dan terkonsentrasi di sekolah-sekolah yang minimalis (baca: miskin) Sementara itu, siswa-siswa dari kelas menengah dan atas bebas memilih sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadai. Selanjutnya, karena sekolah-sekolah ini mendapatkan iuran pendidikan yang memadai dari siswa, sekolah-sekolah ini juga akan mempunyai lebih banyak keleluasaan untuk makin membenahi diri dan meningkatkan mutu pendidikan. Jadi, sekolah yang sudah baik akan menjadi (atau mempunyai kesempatan) untuk menjadi lebih baik. Sebaliknya, sekolah yang miskin akan makin terperosok dalam kebangkrutan.
Dalam dinamika globalisasi, anak-anak bangsa tercecer dalam berbagai sekolah yang beragam menurut latar belakang sosioekonomi yang berbeda. Negara belum mampu memberikan kesempatan yang adil bagi semua anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Sampai saat ini, belum tampak adanya pembenahan yang signifikan dan terpadu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan tinggi. Muncul pertanyaan besar: Ke mana arah pendidikan di Indonesia ?
Pendidikan dimaksudkan sebagai mempersiapkan anak-anak bangsa untuk menghadapi masa depan dan menjadikan bangsa ini bermartabat di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Masa depan yang selalu berkembang menuntut pendidikan untuk selalu menyesuaikan diri dan menjadi lokomotif dari proses demokratisasi dan pembangunan bangsa. Pendidikan membentuk masa depan bangsa. Akan tetapi, pendidikan yang masih menjadi budak sistem politik masa kini telah kehilangan jiwa dan kekuatan untuk memastikan reformasi bangsa sudah berjalan sesuai dengan tujuan dan berada pada rel yang tepat.
Dalam konteks globalisasi, pendidikan di Indonesia perlu membiasakan anak-anak untuk memahami eksistensi bangsa dalam kaitan dengan eksistensi bangsa-bangsa lain dan segala persoalan dunia.
Pendidikan nasional perlu mempertimbangkan bukan hanya {state building] dan {nation building] melainkan juga {capacity building.] Birokrasi pendidikan di tingkat nasional perlu fokus pada kebijakan yang strategis dan visioner serta tidak terjebak untuk melakukan tindakan instrumental dan teknis seperti UAN/UNAS. Dengan kebijakan otonomi daerah, setiap kabupaten perlu difasilitasi untuk mengembangkan pendidikan berbasis masyarakat namun bermutu tinggi. Pendidikan berbasis masyarakat ini diharapkan bisa menjadi lahan persemaian bagi anak-anak dari berbagai latar belakang untuk mengenali berbagai persoalan dan sumber daya dalam masyarakat serta terus mencari upaya-upaya untuk mengubah masyarakat menjadi lebih baik.
Globalisasi ekonomi dan era informasi mendorong industri menggunakan sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi yang kompeten dan memiliki jiwa kewirausahaan. Akan tetapi tidak setiap lulusan perguruan tinggi memiliki jiwa kewirausahaan seperti yang diinginkan oleh lapangan kerja tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa kewirausahaan. Di sisi lain, krisis ekonomi menyebabkan jumlah lapangan kerja tidak tumbuh, dan bahkan berkurang karena bangkrut. Dalam kondisi seperti ini, maka lulusan perguruan tinggi dituntut untuk tidak hanya mampu berperan sebagai pencari kerja tetapi juga harus mampu berperan sebagai pencipta kerja. Keduanya memerlukan jiwa kewirausahaan.
Oleh karena itu, agar perguruan tinggi mampu memenuhi tuntutan tersebut, berbagai inovasi diperlukan diantaranya adalah inovasi pembelajaran dalam membangun generasi technopreneurship di era informasi sekarang ini. Ada suatu pendapat bahwa, saat ini sebagian besar lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih lemah jiwa kewirausahaannya. Sedangkan sebagian kecil yang telah memiliki jiwa kewirausahaan, umumnya karena berasal dari keluarga pengusaha atau dagang. Dalam kenyataan menunjukkan bahwa kewirausahaan adalah merupakan jiwa yang bisa dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan umumnya memiliki potensi menjadi pengusaha tetapi bukan jaminan menjadi pengusaha, dan pengusaha umumnya memiliki jiwa kewirausahaan. Proses pembelajaran yang merupakan inkubator bisnis berbasis teknologi ini dirancang sebagai usaha untuk mensinergikan teori (20%) dan Praktek (80%) dari berbagai kompetensi bidang ilmu yang diperoleh dalam bidang teknologi & industri. Inkubator bisnis ini dijadikan sebagai pusat kegiatan pembelajaran dengan atmosfir bisnis yang kondusif serta didukung oleh fasilitas laboratorium yang memadai.
Tujuan implementasi inovasi dari kegiatan inkubator bisnis berbasis teknologi ini adalah menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa sebagai peserta didik. Sedangkan manfaat yang diperoleh bagi institusi adalah tercapainya misi institusi dalam membangun generasi technopreneurship dan meningkatnya relevansi antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Sedangkan manfaat bagi mitra kerja adalah terjalinnya kerja sama bisnis dan edukasi. Kerjasama ini dikembangkan dalam bentuk bisnis riil produk sejenis yang memiliki potensi ekonomi pasar yang cukup tinggi.
Proses globalisasi yang sedang terjadi saat ini, menuntut perubahan perekonomian Indonesia dari resourced based ke knowledge based. Resource based yang mengandalkan kekayaan dan keragaman sumber daya alam umumnya menghasilkan komoditi dasar dengan nilai tambah yang kecil. Salah satu kunci penciptaan knowledge based economy adalah adanya technology entrepreneurs atau disingkat techno-preneur yang merintis bisnis baru dengan mengandalkan pada inovasi. Hightech business merupakan contoh klasik bisnis yang dirintis oleh technopreneurs.
Bisnis teknologi dunia saat ini didominasi oleh sektor teknologi informasi, bioteknologi dan material baru serta berbagai pengembangan usaha yang berbasiskan inovasi teknologi. Bisnis teknologi dikembangkan dengan adanya sinergi antara teknopreneur sebagai pengagas bisnis, Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian sebagai pusat inovasi teknologi baru, serta perusahaan modal ventura yang memiliki kompetensi dalam pendanaan. jumlah usaha kecil menengah berbasis teknologi (UKMT) di Indonesia berkembang dengan pesat. Kecenderungan peningkatan ini lebih didorong oleh terbatasnya peluang kerja di industri-industri besar karena pengaruh krisis ekonomi dan mulai munculnya technopreneurship di kalangan lulusan pendidikan tinggi teknik.
Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan akan semakin ketat, sehingga sangat dibutuhkan kebijakan-kebijakan dan aktivitas-aktivitas secara langsung yang dapat meningkatkan daya saing UKMT di kemudian hari. Kesulitan dan hambatan pada UKMT di Indonesia dalam mengembangkan usahanya adalah lemahnya jalur pemasaran, dukungan teknologi dan terbatasnya permodalan. Terlebih lagi, bagi pengusaha pemula, masalah ini akan terlihat lebih besar dan menjadi kendala cukup besar dalam mengembangkan usahanya.
Sampai saat ini belum banyak institusi pemerintah maupun swasta yang dapat memberikan dukungan secara langsung untuk pengembangan UKMT khususnya bagi pengusaha pemula. Sehingga sangat dibutuhkan suatu wadah yang dapat memberikan dukungan langsung berupa fasilitas-fasilitas yang dapat membantu UKMT khususnya membantu pengusaha pemula dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya.
Dalam rangka turut serta membantu dan mendukung secara langsung kegiatan UKMT khususnya kegiatan pengusaha pemula, maka dipandang sangat perlu untuk dapat membangun suatu wadah yang memiliki fasilitas yang dapat mendukung secara langsung kegiatan operasional, promosi, pemasaran, konsultasi teknologi produksi, investasi dan permodalan. Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut, diharapkan UKMT khususnya pengusaha pemula di Indonesia dapat mengembangkan usahanya lebih cepat dan terarah. Menatap masa depan berarti mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap pembelajaran dan merupakan terapi kesehatan jiwa bagi anak bangsa, semoga munculnya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global.